Pura Kawitan terdiri dari kata Pura dan Kawitan. Pura artinya tempat suci Agama Hindu untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan berbagai manifestasinya dan memuja roh suci leluhur yang sangat dihormati. Kawitan berasal dari kata “Wit” yang artinya Asal Mula. Pura Kawitan yaitu pura tempat suci, yang penyiwinya ditentukan oleh ikatan “wit” atau leluhur berdasarkan garis kelahiran (geneologis) seperti Sanggah/Merajan, Paibon, Dadia, dan Kawitan. Begitu juga Pura Kawitan Arya Kepakisan (Arya Nyuh Aya) adalah pura yang penyiwinya atau disungsung oleh Prati Sentana Arya Kepakisan (Arya Nyuh Aya), yang ada diseluruh Bali.
Sebagaimana disebutkan dibeberapa sumber Arya Kepakisan datang ke Bali pada 1352 M diutus oleh raja Majapahit mengiringi Dalem Sri Kresna Kepakisan, untuk memadamkan pemberontakan di 39 desa Bali Aga. Setelah berhasil beliau diangkat sebagai patih agung kerajaan, mendampingi Dalem Sri Kresna Kepakisan, sebagai raja Samprangan I. Dalem Sri Kresna Kepakisan bersthana (tempat tinggal) di Samprangan. Sedangkan Arya Kepakisan menuju tenggara dan tiba disebuah tempat, disana Beliau menemukan sebuah Kelapa Besar (Nyuh Aya), yang bersinar. Di tempat itulah dipilih sebagai tempat tinggal yang kemudian disebut dengan DESA NYUH AYA, untuk mengenang ditemukan Kelapa Besar (Nyuh Aya). Tempat itupun diberi tanda/cihna/ciri dengan Taru Agung atau disebut juga Taru Rangsana, dimana di Jawa Timur banyak dijumpai sebagai pohon yang disebut pohon angsana (Pterocarpus indicus). Taru Agung tersebut mempunyai keunikan karena getahnya berwarna Merah Darah, seperti darah manusia. Karena keunikan itulah Taru Agung tersebut dipilih sebagai tanda/cihna/ciri, yang dibawa dari Desa Pakis asal Arya Kepakisan (Arya Nyuh Aya). Disinilah didirikan Merajan oleh Arya Kepakisan (Arya Nyuh Aya), dan kemudian menjadi PURA KAWITAN setelah Beliau moksa dan bersthana di Pura Kawitan Arya Kepakisan (Arya Nyuh Aya) sekarang.
 |
Taru Agung (Taru Rangsana) |
Dalam Pamencangah yang tersimpan di Pura Kawitan Arya Kepakisan (Arya Nyuh Aya) pada kalimat awal tertulis “Mulaning carma ring Bali Sri Arya Kepakisan, Arya Kediri saking Jayasabha, ari saking Aji Jayabhaya, saking Erlanggia, Putu Kameswara saking Dharma Wangsa Loang Dantawikrama”.
Kemudian pada bait terakhir tertulis “ Asak aoka Pangeran Nginte, Pangeran Nginte ngeanis Sira Jaya Keta, telas brasta wayang paperangan. Arya Kediri Putrane Jayasabha aputra Arya Kepakisan, iki ngembatang maring Bali, tekep ira pada. Sane kasentane kemajelangu, Arya Wang Bang, Arya Kenceng, Arya Delancang, Arya Belog, Arya Kedutan, malih sira Wang Bang, Tan Kober, Tan Kabur, Tan Mundur, kameokas Arya Kutawaringin sama angiringang Arya Kepakisan. Malih Arya Kepakisan asentane Pangeran Nyuh Aya, masentane pepitu, pinih werde Petandakan, Satra, Pelangan, Akah, Kloping, Cacaran, Anggan. Iki rerajahan Kajang maring Pemerajan Arya Nyuh Aya”.
Kalau dicermati dari kalimat yang terdapat di Pemencangah yang tersimpan di Pura Kawitan Arya Kepakisan (Arya Nyuh Aya), bahwa Arya Kepakisan putra dari Arya Kediri, Arya Kediri putra dari Jayasabha, dan Jayasabha adalah Putra Raja Airlangga dari sinilah beliau menyebarkan “ngembatang” keturunanNya, di Bali. Disini pula disebut Pemerajan Nyuh Aya, sesuai kalimat terakhir dari Pemencangah tersebut.
Sesuai konsep Hindu, setiap keluarga yang akan membangun sebuah pekarangan rumah atau tempat tinggal pasti akan dibangun sebuah Parahyangan Pemerajan atau Sanggah. Begitu pula dengan Arya Kepakisan (Arya Nyuh Aya) setelah tinggal di Desa Nyuh Aya, beliau juga membangun Pemerajan, yang kini menjadi Pura Kawitan setelah Beliau moksa dan bershtana di Pura Kawitan Arya Kepakisan (Arya Nyuh Aya).
Sangat diyakini Desa Nyuhaya sama dengan Banjar Sidayu Nyuhaya, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, karena hingga sekarang Taru Agung atau disebut juga Taru Rangsana yang dipakai tanda, masih berdiri dan tumbuh dengan subur di Pura Kawitan Arya Kepakisan (Arya Nyuh Aya). Disinilah “Wit” atau Asal Mula dari seluruh Prati Sentana Arya Kepakisan (Arya Nyuh Aya), yang ada diseluruh Bali.
Silsilah Keturunan Arya Kepakisan (Nyuh Aya)
bagus sekali ini..oya mau tanya lagi tolong berikan kami kejelasan bagaimana silsilah arya cacaran yang ada didesa keremas…dan siapa lelangit kami …suksma
sangat bagus sekali informasinya menjadikan wawasan saya jadi lebih bertambah banyak lagi nih,trims
http://cinta009.blogspot.com/
Yg terhormat bapak yg membuat blog ini saya salah datu keturunan arya kepakisan kalo saya lihat dari silsilah ini saya keturunan dari l Gusti ngurah Gunung Nangka Yg bersethana di desa subagan karangasem br . Genteng,
Yg mau saya tanyakan apakah pedarman di desa gelgel klungkung itu pura Sira arya sri kresna kepakisan adalah tidak sama dengan pura arya kepakisan yang ada di blog ini ?
Mohon penjelasannya suksema
Tiang mau tanya, ada seorang teman mengatakan Keturunan Dalem Nyuh Aya ini adalah cikal bakal warga Desa Wang Aya Gede Penebel tabanan (Dekat Pura Watukaru Tabanan).
Dan di Desa Wang Aya dikenal dengan istilah Jero KUBAYAN (pemimpin keagamaan). Kira-kira apa Makna KUBAYAN tersebut? dan apa Hubungannya KUBAYAN di Wang Aye Gede dengan Pasek KUBAYAN yang sama-sama dari Klungkung? Ampura mohon penjelasannya.
Om Swastyastu
Terimakasih sebelumnya, karena silsilah ini sangat saya perlukan untuk mengetahui lelangi saya.
saya mohon penjelasan untuk kelanjutan keturunan lelangit saya yang bertempat di Pura Besakih termasuk Catur Lawa yaitu Ida Ratu Bagus Penyarikan,,,dan kalau Betara Kawitan melinggih di Desa Semeagung, Banjarangkan, klungkung.
hanya sampai disana saya bisa ketahui, tolong di info selanjutnya, dari Banjarangkan menyebarnya kemana????
terima kasih sebesar-besarnya, dan mohon petunjuk
Om Santhi, Santhi, Santhi, Om
Om Swastyastu
tolong di jelaskan tentang sisilah i gusti ngurah tambahan
om santhi, santhi, santhi om
Om Swastyastu.ampure niki semeton saking Bungkulan,leluhur tiang meparab IGusti Ngurah Tambahan,Beliau ada dari silsilah
/bagian dari silsilah mana ..
Siapa yang menurunkan beliau, Beliau juga di panggil Sri Dwija Mahastuti I Gusti Ngurah Tambahan …
Mohon tuntunan dan penjelasannya Suksme
Om swastiastu tiang mohon penjelasan tentang I GUSTI KETUT PONGPONGAN niki lelangit titiang,mohon bantuannya,mangde titiang uning ring lelangit utawi leluhur titiang. Sapunapi pemargin ide I GUSTI KETUT PONGPONGAN. suksma
Om santi santi santi om